Kamis, 16 Oktober 2008

Menyenangkan Hati Tuhan

12 Oktober 2008

Hosea 6 : 1 – 6
Hal – hal yang kita dapat lakukan dalam upaya menyenangkan hati Tuhan :
Pertobatan
Yaitu berbalik kepada Tuhan. Memberikan persepuluhan, melakukan kegiatan sosial, dan berbuat baik akan menjadi sia-sia jika kita melakukan tanpa pertobatan.
( Hosea 6 : 2 )
Menyenangkan hati Tuhan dengan melandasi Pertobatan dengan sungguh-sungguh ( Mazmur 73 : 25 )

Mengenal Allah dengan sungguh-sungguh
Setiap orang Kristen harus mengenal Allah dengan sungguh-sungguh
( Hose 6 : 3 )

Memiliki Kasih Setia
Kasih setia kita tidak boleh seperti orang Israel. Karna ketika kita sudah mampu mengenal dan bertobat maka kita akan mampu menyenangkan hati Tuhan Yesus.


Salam Sejahtera,
Pdt. Daniel

Jumat, 10 Oktober 2008

Memandang Hidup dengan lebih Bijak and Always Positive Thinking

Again, I feel God is good to me and make me feel better. Kalimat ini bukan hanya sekedar ungkapan atau kata-kata manisku kepada Sang Pencipta. Sebelumnya aku sempat sharing dengan seorang Sahabat dalam menghadapi karakter pribadi-pribadi yang keras, sulit diatur dan provokator. Dalam diskusi aku diajarkan banyak hal seputar pekerjaannya yang ”Memanusiakan manusia” terutama terhadap orang-orang di lingkungan kerja kita.

Pagi ini, aku diperhadapkan dengan situasi yang mengganggu cara berfikirku mengenai pribadi-pribadi yang keras serta sulit diatur. Saat pimpinanku menantangku dengan menawarkan kerjasama dengan pribadi yang sulit bergaul serta dimusuhi setiap pribadi karna sikapnya yang keras membuat aku tetap tenang.

Ketenangan yang menimbulkan sukacita saat aku menjawab pertanyaan serta mengiyakan tawaran pimpinanku seakan ingin membuatku berteriak ”Yes I can do that and I win..! ”
Well, aku benar-benar merasakan kemenangan yang tidak bisa aku utarakan kepada setiap pribadi. Aku hanya mengucap syukur pada Tuhan untuk kebaikannya dan penyertaannya yang indah dalam setiap aktivitasku.

Namun, aku merasa berhutang pada satu pribadi yang selalu dan tidak pernah bosan menggangguku dengan kata-kata bijaknya dan motivasi serta semangatnya untuk menjadikanku pribadi yang lebih baik.

Dengan semangat aku mengirimnya pesan singkat dan mengucapkan rasa terimakasihku padanya. Rasanya apresiasi ini layak aku berikan padanya sebagai pribadi yang berkontribusi ”besar” atas perubahan cara pandangku dalam menyikapi hidup.

Hidup ini adalah anugerah yang tidak boleh disia-siakan dan dibuang dengan menanamkan di pikiran kita bahwa orang keras tidak bisa berubah, orang yang sulit bergaul adalah orang yang patut dimusuhi. Ini adalah pikiran ”picik” orang yang tidak mau dipersalahkan dan tidak memanusiakan manusia. Saya benar-benar butuh waktu dan terus menerus belajar serta melihat semua ciptaan Tuhan itu baik adanya.

Beberapa kali saya pernah merasakan dimusuhi oleh orang-orang terdekat saya dengan alasan saya berkarakter buruk. Saya pikir ada yang salah dengan pernyataan mereka sehingga saya tidak bosan-bosannya untuk terus memperbaiki diri dan melakukan yang terbaik bahkan merendahkan hati saya untuk mendengar pribadi yang mengeluarkan pernyataan tersebut. Keterbatasan saya sebagai manusia saya artikan kelemahan yang harus saya isi dengan kasih kepada semua pribadi.

Yang lebih dasyat dan luar biasa, pandangan pribadi-pribadi yang pernah mengeluarkan pernyataan tersebut berbalik pada mereka dan mereka menjadi hormat pada saya. Apa yang mereka utarakan adalah alasan ketidakpuasan diri mereka terhadap apa yang mereka dapat. Benci muncul saat ego kita sebagai manusia terusik. Rasa iri atas keberhasilan orang lain membuat kita menghalalkan segala cara agar orang lain terjatuh dan dipandang negatif.

Yang terpenting adalah respon saya saat menyikapi masalah benar-benar baik sehingga karakter saya sebagai pribadi yang belajar menjadi lebih baik mampu memberikan manfaat bagi orang lain. Sikap kita menyikapi hidup ini adalah bukti kita mampu atau tidak menjadi pribadi yang lebih dewasa.

Jangan jadikan orang lain sebagai ”kambing hitam” untuk menunjukkan bahwa kita tidak becus di dalam bekerja dan tidak dewasa di dalam menyikapi hidup. Kita diberi otoritas oleh Sang Pencipta untuk mengatur bumi dan isinya namun kita di beri hikmat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ada di hadapan kita. ” Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan tidak membangkit-bangkit -- maka hal itu akan diberikan kepadanya” Yakobus 1:5

Berfikirlah POSITIP, lakukanlah segala perencanaanmu dengan melibatkan Sang Pencipta maka KuasaNya akan menyertai dan merestui anda. Selamat menjadi Pribadi yang Dewasa yang mampu memberikan yang terbaik bagi lingkungan Anda. Jika Anda ingin mendapatkan lebih maka belajarlah untuk memberikan lebih. GBU


Keep Excell and Be your self
Helena