Minggu, 20 Desember 2009

Renungan Malam Kudus

Penginjil Lukas melukiskan kelahiran Yesus sebagai berikut: "Ketika mereka tiba di Betlehem pada waktu malam, tibalah saatnya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan." (Luk. 2:4-16)

Namun di tengah malam kehidupan ini, Yesus Sang Juru selamat, Sang Imanuel, Allah beserta kita datang menjenguk umat-Nya. Itulah sebabnya Natal membawa kabar gembira karena Tuhan hadir di dalam malam yang kelam maka kegelapan hidup tidak harus menyebabkan rasa sedih. Apa pun situasi batas yang kita alami, keretakan dalam keluarga, kekosongan hidup, kesepian, keputusasaan dan tidak adanya harapan, kita tidak sendirian sebab Tuhan datang ke dunia bukan untuk melenyapkan duka derita, juga bukan untuk menjelaskan sampai tuntas. Akan tetapi Tuhan datang ke dunia ini untuk mengisi duka derita itu, dengan kehadiran-Nya" (Paul Claudel).

Karena Allah hadir di malam kelam, maka kekelaman malam bukan tanpa akhir. Kekelaman itu gelap, tetapi terbuka terhadap sinar. Malam itu gelap tetapi mengacu pada fajar yang menyingsing. Natal adalah bila kita saling membuka hati untuk memberi tumpangan satu sama lain. Memberi tumpangan berarti saling menyalami hidup sehari-hari, saling membagi kesepian, saling membagi kegersangan batin, saling menikmati kebahagiaan. Hati yang memberi tumpangan meskipun di tengah hidup yang kelam akan mengalami malam kudus.

Natal menunjukkan cinta Tuhan yang tak terbatas. "Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya" (Yoh 1:11).

Marilah kita serahkan seluruh diri dan hidup kita kepada Sang Juru selamat, pembawa harapan dalam kehidupan kita dan tetap saling mengasihi serta melayani didalam kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati.

Selamat Hari Natal 2009 dan Tahun Baru 2010

Damai Natal selalu menyertai



Tidak ada komentar: