Rabu, 05 Maret 2008

Jangan Pakai Kata Tidak

Berpikir Positip

“ Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku ” Ayub 3:25 Kebanyakan orang memikirkan apa yang tidak mereka inginkan, dan mereka bertanya-tanya mengapa hal-hal yang tidak mereka inginkan itu terus terjadi. Satu-satunya penyebab mengapa orang tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan adalah karena mereka lebih memikirkan apa yang tidak mereka inginkan daripada yang mereka inginkan. Dengarkan pikiran Anda, dan dengarkan kata-kata yang anda ucapkan. Wabah yang paling buruk yang pernah dialami manusia adalah wabah “tidak ingin”. Orang terus menderita wabah ini dengan terus memikirkan, berbicara, bertindak, dan berfokus pada apa yang “tidak mereka inginkan”.

Ketika anda memikirkan hal-hal yang anda inginkan, dan anda memfokuskan semua niat anda kepadanya, anda akan menerima persis seperti yang anda inginkan. Sebaliknya ketika anda berfokus pada hal-hal yang tidak anda inginkan, “Saya tidak ingin terlambat, saya tidak ingin terlambat” anda sedang memanggil sesuatu ( yang menjadi fokus pikiran anda ) untuk terjadi. “Saya tidak ingin bertengkar” artinya, saya menginginkan lebih banyak pertengkaran. “Saya tidak ingin suami saya kasar pada saya ” artinya, saya ingin suami saya dan lebih banyak orang lagi yang kasar pada saya. “Saya tidak ingin terkena flu” artinya, saya ingin kena flu dan lebih banyak penyakit lainnya. “Saya tidak ingin hal ini ditunda” artinya, saya ingin penundaan Ketika anda mengucapkan kata-kata penolakan, katakata inilah yang sebenarnya menjadi fokus anda. Ini juga terjadi saat anda mengeluh. anda akan mendatangkan lebih banyak situasi yang anda keluhkan ke dalam hidup anda. Jika anda mendengar seseorang mengeluh dan anda berfokus pada hal itu, bersimpati kepadanya, menyetujuinya, saat itu juga anda menarik lebih banyak situasi yang membuat anda sendiri mengeluh. Law of Attraction mengatakan, hukum tarikmenarik memberikan apa yang anda pikirkan. Titik.

Di dalam Amsal dinyatakan, “... seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah
ia.” Amsal 23:7a. Apa yang kita pikirkan akan membentuk siapa kita. Tanah vs PikiranYesus memberikan perumpamaan tentang benih yang ditanam di ladang. Yang pertama adalah gandum (benih yang baik), lalu ada musuh yang juga menaburkan benih lain yaitu lalang ( benih yang tidak baik ). Kita bisa menanam benih atau jenis tanaman apa saja di tanah. tanah tidak punya hak memilih, tanah juga tidak mempedulikan apa saja yang hendak kita tanam. Tanah hanya memiliki tugas untuk menumbuhkan apa saja yang kita tanam.

Bila kita menaburkan benih durian, maka tanah akan menanggapi benih itu dan menumbuhkannya. Bila kita menanam benih mangga, maka secara otomatis tanah akan menjalankan tugasnya yaitu menumbuhkan benih mangga itu; bahkan bila kita menabur benih lalang, rumput teki, gulma ataupun tanaman pengganggu lain, tanah juga tidak mempedulikannya, ia tetap akan menumbuhkan benih itu. Sebagaimana tanah yang senantiasa menanggapi dan menumbuhkan semua jenis benih yang ditanam tanpa kecuali, begitu pula dengan pikiran manusia. Pikiran itu seperti tanah, selalu menerima, merespon dan menumbuhkan semua hal yang masuk di dalamnya. Apakah itu hal baik ataupun yang buruk. Bila yang kita tanam di dalam pikiran itu kata-kata negatif, kutuk, mengasihani diri, kebencian dan sebagainya, maka hal-hal yang negatif itu akan ditanggapi oleh pikiran kita dalam bentuk sikap dan tindakan yang negatif pula.Juga sebaliknya, bila yang kita tanam dalam pikiran kita itu hal-hal yang positif, kata-kata firman yang membangun, “.... semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipiji, ..” ( Filipi 4:8 ), maka hasilnya akan menjadi sama persis seperti yang kita tanam, pikiran itu juga akan menanggapi dalam bentuk sikap dan tindakan kita sehingga kita menjadi berhasil. Oleh karena itu, perhatikanlah pikiran kita sebab benih awal yang kita tanam ke dalam pikiran itu akan sangat menentukan perjalanan hidup kita. Menentukan takdir kita.

Oleh : Agus Budianto

Tidak ada komentar: