Doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Tuhan dan menjadikan doa sebagai gaya hidup kita. Tanpa doa hidup kita akan terasa hampa dan tanpa doa kualitas hidup kita berkurang dan tidak maksimal. Sejak tema doa di ”teriakkan” oleh komunitas pemuda selama bulan Juli 2008, menjadi pemikiran aktivis pemuda untuk memaksimalkan pembekalan doa kepada para anggotanya. Dengan di fasilitasi oleh pembicara-pembicara ”berbakat” selama bulan Juli, membuat materi Doa menjadi sangat lengkap. Sdri. Helena Silalahi, Sdr. Medy Saputra, Sdri. Eka Mone S.Th, Sdr. Titi S.PAK, dan Sdr. Seri Batubara S.Th, merupakan pembicara-pembicara berbakat yang diberkati Tuhan. Melalui pembekalan ini, panitia yang dikoordinir oleh Sdr.Seri Batubara S.Th, mengajak komunitas pemuda mengaplikasikan arti doa yang sebenarnya. Menjadikan doa sebagai gaya hidup bukan hanya sebagai suatu kewajiban saja. Doa menjadi kebutuhan anak-anak Allah, ketika doa tidak kita lakukan dan kita tidak menjalin ”keintiman” dengan Allah maka hidup kita akan sia-sia. So....lets do pray, where ever you are and any time. Pray is our breath life ( Doa adalah nafas kehidupan kita ).
Koordinasi-koordinasi yang dilakukan secara berkelanjutan membuat perjalanan menuju Pondok Elim, Puncak Resort berjalan lancar. Meskipun berangkat di malam hari dan sedikit macet karna bertepatan dengan hari libur tapi tidak mengurangi antusias para peserta.
Ini adalah sesi terakhir dan acara puncak kami dalam melakukan kegiatan doa. Saat sesi ini akan dimulai, kami terlebih dahulu memantapkan hati dan mempercayakan aktivitas ini kepada Tuhan. Semua peserta diminta untuk berdoa dengan diiringi lagu penyembahan ” Melayani.....melayani.....lebih sungguh.....melayani...melayani....lebih sungguh.....Tuhan lebih dulu melayani kepadaku....melayani....melayani.....lebih sungguh.....”, pujian ini begitu menyentuh hati kami dan melalui pujian ini kami merenungkan kebaikan Tuhan. Ketika pujian ini dinyanyikan bersama-sama, dengan isyarat pandangan mata, sdr. Seri meminta kami, para pengerja gereja untuk membasuh kaki para sahabat kami. Ini bukanlah hal yang mudah, ketika kita mau dan rela membasuh kaki orang lain dengan menanggalkan keegoisan serta harga diri untuk melakukan perbuatan yang sudah dilakukan oleh Tuhan Yesus.
Yesus membasuh kaki murid-muridnya dan menanggalkan statusnya yang mulia sebagai anak Allah. Satu persatu kami mendekati para sahabat kami dengan memberikan pelayanan yang pernah Tuhan Yesus berikan bagi murid-muridnya. Kami melakukannya dengan tulus dan kami percaya Tuhan memberikan kami suatu kekuatan untuk bersama-sama melayani di rumah Tuhan. Sebagai pengerja Gereja, kami belum banyak berbuat tapi kami tulus ingin memberikan waktu, tubuh dan hati kami buat Tuhan Yesus. Saat itu, saya melihat seorang sahabat yang luar biasa Tuhan pakai, Ko Medy benar-benar memberikan hatinya dan ini pertama kalinya, saya melihat sahabat dalam pelayanan begitu tulus dan rendah hati di dalam melayani. Kami sangat terbatas dan jauh dari sempurna, tapi kami belajar dari Tuhan Yesus yang begitu tulus saat DIA menjalankan tugasnya sebagai anak Allah. Hati kami sangat tersentuh dengan kebaikan Tuhan saat para sahabat menangis satu persatu dan dengan kasih kami merangkul mereka, menguatkan mereka. End
Yesus membasuh kaki murid-muridnya dan menanggalkan statusnya yang mulia sebagai anak Allah. Satu persatu kami mendekati para sahabat kami dengan memberikan pelayanan yang pernah Tuhan Yesus berikan bagi murid-muridnya. Kami melakukannya dengan tulus dan kami percaya Tuhan memberikan kami suatu kekuatan untuk bersama-sama melayani di rumah Tuhan. Sebagai pengerja Gereja, kami belum banyak berbuat tapi kami tulus ingin memberikan waktu, tubuh dan hati kami buat Tuhan Yesus. Saat itu, saya melihat seorang sahabat yang luar biasa Tuhan pakai, Ko Medy benar-benar memberikan hatinya dan ini pertama kalinya, saya melihat sahabat dalam pelayanan begitu tulus dan rendah hati di dalam melayani. Kami sangat terbatas dan jauh dari sempurna, tapi kami belajar dari Tuhan Yesus yang begitu tulus saat DIA menjalankan tugasnya sebagai anak Allah. Hati kami sangat tersentuh dengan kebaikan Tuhan saat para sahabat menangis satu persatu dan dengan kasih kami merangkul mereka, menguatkan mereka. End




Tidak ada komentar:
Posting Komentar